5 Resolusi Keuangan Tahun 2021 yang Perlu Diterapkan

Sebentar lagi kita semua bakal masuk ke tahun yang baru, yaitu 2021. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di tahun 2021 ini kemungkinan besar harapan kita semua sama: Indonesia bisa segera bebas dari pandemi dan segalanya kembali pulih seperti sedia kala Terutama yang terkait penghasilan, pekerjaan, dan perekonomian secara luas. Karena salah satu dampak pandemi yang paling besar selain kesehatan adalah pada ekonomi. 

Kondisi keuangan yang tidak stabil mungkin banyak dialami orang di tahun 2020. Meski belum ada tanda-tanda pandemi akan segera berakhir, paling tidak dari pandemi kita belajar dan didorong untuk bisa memperbaiki kondisi keuangan di tahun mendatang. Tidak muluk-muluk agar bisa jadi kaya raya, minimal di tahun 2021 kita bisa lebih siap menghadapi kehidupan dengan menjalankan 5 resolusi keuangan berikut ini

Dana Darurat, Dana Penyelamat

Di saat penghasilan atau pekerjaan terganggu karena dampak dari pandemi, yang bisa menjadi tumpuan untuk hidup sehari-hari tentu adalah tabungan atau dana darurat. Sebelum pandemi, sebagian dari kita mungkin sering berpikir ah buat apa sih nabung banyak-banyak dan nyisihin dana darurat segala? Toh nggak kejadian apa-apa. Sama halnya dengan kita tidak tahu kapan waktu akan jatuh sakit, kita juga tidak tahu kapan hal darurat seperti pandemi akan terjadi. Maka dari itulah, dana darurat sifatnya sangat penting. 

Menabung untuk dana darurat tidak harus banyak, namun perlu disiplin sesuai periode yang ditentukan, misalnya per minggu atau per bulan. Supaya lebih konsisten lagi, usahakan untuk langsung menyisihkan dana tabungan dan dana darurat di awal saat baru terima gaji sekitar 5% – 10%. Makin banyak persentasenya, tentu makin baik. Jangan tunggu ada dana sisa. Kalau perlu, gunakan fitur autodebet & jangan otak-atik rekening khusus tabungan atau dana darurat tersebut kecuali kondisinya benar-benar mendesak. 

Review Keuangan di Tahun 2020 Secara Menyeluruh

Di tahun baru, kamu mungkin perlu menyusun anggaran keuangan yang baru pula. Terutama jika ada perubahan besar dalam hidupmu seperti menikah, punya anak, baru merantau ke luar kota untuk bekerja, dan lain-lain. Sebelum menyusun anggaran keuangan yang baru, yang perlu kamu lakukan adalah mereview kondisi keuangan di tahun 2020 lebih dulu secara menyeluruh. Pengeluaran apa yang paling besar? Apa yang bisa dihemat? Cicilan apa saja yang masih tersisa? Apa yang bisa diperbaiki di tahun berikutnya?

Setelah mereview dan tahu apa saja yang bisa diperbaiki dari keuangan di tahun 2020, barulah kamu bisa membuat anggaran keuangan yang baru di tahun 2021. Misalnya, kalau ternyata di tahun 2020 pengeluaran lebih besar daripada pendapatan, maka di tahun 2021 kamu perlu mengerem berbagai keingin dan memangkas pengeluaran yang tidak perlu. Kalau perlu, mencari sumber penghasilan lain untuk memenuhi kebutuhan. 

Yang mana fasilitas kredit yang perlu ditutup?

Mulai dari aplikasi kredit, kartu kredit, pay later online shop, pay later traveling, aplikasi pinjaman uang, dan lain yang sejenis, sudah menjadi hal umum yang digunakan banyak orang saat ini. Ada yang menggunakan karena kemudahannya dalam bertransaksi dan membayar ini itu. Ada yang menggunakan layanan kredit untuk memenuhi kebutuhan konsumtifnya semata atau untuk nyicil barang idaman. Nah, kamu termasuk yang mana nih?

Apa pun itu, memiliki banyak fasilitas kredit dalam satu waktu tidak disarankan jika kamu mau memulihkan kondisi keuangan. Baik itu kartu kredit bank yang menerapkan biaya tahunan maupun aplikasi kredit berbasis online yang menawarkan layanan cicilan tanpa kartu kredit di berbagai e-commerce dan merchant seperti Kredivo

Bukan hanya akan dibebani biaya-biaya admin seperti biaya tahunan yang ada pada kartu kredit, godaan buat belanja dan konsumtif akan semakin besar jika kamu punya banyak akses kredit. Untuk membantu mempermudah transaksi berbagai kebutuhan, kamu bisa pilih satu atau dua fasilitas kredit yang paling menguntungkan. Misalnya, banyak cashback buat belanja bulanan, poin, diskon langsung, atau nggak ada biaya tahunan. Sisanya, silakan ditutup atau di-uninstal. Daripada nanti pusing sama tagihan yang datang, kan?

Kalau mau terbebas dari biaya tahunan, kamu bisa pertimbangkan untuk menggunakan aplikasi kredit seperti Kredivo. Selain bisa digunakan untuk transaksi bayar dalam 30 hari tanpa bunga, Kredivo juga bisa digunakan untuk cicilan s.d 12 bulan, dan pinjaman tunai mulai dari 500 ribu. Yang menarik, bunga untuk cicilan dan pinjaman tunai cuma 2,6% per bulan! Plus, ada lebih dari 1.000 merchant yang sudah bermitra dengan Kredivo, seperti Lazada, Tokopedia, Bukalapak, IKEA, McDonalds, Erafone, Tiket.com, dan masih banyak lagi. 

Sudahkah terbebas dari utang konsumtif?

Sering ambil cicilan buat beli sepatu branded, pakaian, gadget, dan sejenisnya? Ini artinya, kamu belum terbebas dari utang konsumtif. Kalau cicilan untuk keperluan konsumtif yang diambil di tahun 2020 belum lunas, di tahun 2021 nanti sebaiknya jangan lagi tambah beban keuangan dengan cicilan atau utang konsumtif yang baru. Mengingat belum ada titik terang kapan berakhirnya pandemi covid-19 di Indonesia, usahakan untuk terus selektif dalam mengeluarkan uang. Daripada buat bayar cicilan barang-barang yang nggak terlalu perlu, lebih baik ditabung atau diputar jadi modal usaha!

Apa yang bisa dilakukan segera untuk tambah penghasilan?

Supaya lebih aman dan bisa menabung lebih banyak, kamu bisa mempertimbangkan juga untuk mencari sumber penghasilan tambahan di tahun 2021 nanti. Misalnya dengan bekerja freelance atau membangun bisnis kecil-kecilan seperti reseller atau dropshipper. Bukan hanya berpotensi menambah penghasilan, kamu juga bisa belajar hal-hal baru dari pekerjaan sampingan yang dijalani. Bertemu orang baru, melatih kemampuan mengatur uang dan memutar modal, hingga manajemen waktu yang lebih baik. 

Tertarik mencoba?

 

Leave a Reply